1. menguruk lokasi yang cukup banyak sekitar 140 m3
2. menetapkan center dari landscape mengingat tanah tidak persegi
3. mendisain tanpa banyak menebang pohon yang ada (eksisting tree)
4. pengunaaan bugdet yang efektif dan efisien
5. konflik batas antara riol dan tanah yang menjadi issue oleh masyarakat namun tidak ditemukan fakta tertulis
6. perubahan desain dalam pelaksanaan dikarenakan bergesernya selera klien mengakibat berfikir kreatif lebih cepat (quick respon)
semua hal diatas menjadi catatan bagi kita dalam melaksanakan desain, namun alhamdulillah dengan pertolongan Allah SWT semua dapat diselesaikan. dengan banyak catatan yang perlu di pertimbangan bagi bekal dikemudian hari.
thanks untuk semua crew :
arsitek : Dwi yunanto
pengawas : agust cahyadi
material : parno dan bagor
tukang : Dalimin, Endo, Besur, Samad, Eko, Gito
laden : pak ijan, yatno, slamet,
see you all in another project...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar